Senin, 28 Februari 2011

SISTEM EKONOMI

Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak pernah lepas dari persoalan – persoalan ekonomi. Segala aktivitas yang dilakukan manusia selalu berkaitan dengan ekonomi. Demikian jg kegiatan Negara, selalu berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Secara umum permasalahan ekonomi yang di hadapi suatu Negara tertuju pada 3 masalah pokok.
a. Barang apa dan berapa banyak hal yang akan diproduksi ?
b. Bagaimanakah barang – barang tersebut diproduksi ?
c. Untuk siapa barang tersebut diproduksi ?
Dari permasalahan di atas, diperlukan suatu penyelesaian yang sistematis. Penyelesaian yang secara sistematis terhadap permasalahan tersebut dengan menggunakan system ekonomi. Sistem Ekonomi adalah cara suatu Negara dalam mengatur kehidupan ekonomi guna menjawab pertanyaan apa, bagaimana dan untuk siapa.

Macam – macam Sistem Ekonomi
Pada dasarnya ada dua macam system ekonomi yang murni, yaitu system ekonomi bebas ( Pasar ) dan system ekonomi terpimpin ( Komando ). Sistem ekonomi bebas memberikan kebebasan sepenuhnya kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi tanpa campur tangan pemerintah. Sebaliknya system akonomi terpimpin, semua kegiatan ekonomi di atur sepenuhnya oleh Negara. Oleh sebab itu, tiap Negara mempunyai system ekonomi dengan ciri khas masing – masing. Sistem ekonomi yang dilaksanakan Negara di dunia dapat di kelompokan menjadi 3 jenis system ekonomi, yaitu system liberal, sitem ekonomi perencanaan sentral dan system ekonomi campuran.
a. Sistem Ekonomi Liberal
1. Merupakan system ekonomi yang memberikan kesempatan yang lebih besar kepada swasta dalam melakukan kegiatan ekonomi, dan campur tangan pemerintah hanya sebagian kecil.
2. Sistem ekonomi liberal dianut oleh negar Amerika Serikat dan Negara – Negara Eropa seperti : Irlandia, Prancis, Belgia dan Inggris.

b. Sistem ekonomi Perencanaan Sentral
1. Merupakn system ekonomi yang hamper sama kegiatan ekonominya diatur secara sentral dari pusat oleh Negara.
2. Negara – Negara yang menganut system ekonomi ini pada dasarnya tidak ada lagi. Apalagi setelah bubuarnya Uni Soviet. saat ini Negara besar yang bertahan sosialis atau komunis adalah China namun China pun pada dasarnya telah mengambil sebagian besar Sistem Ekonomi Liberal.
c. Sistem ekonomi Campuran
Merupakan system ekonomi yang mengambil segi positif dari system ekonomi liberal atau kapitalis dan system ekonomi perencanaan sentral atau sosialis. Dalam hal ini masyarakat diberi kebebasan untuk bergerak dalam kegiatan ekonomi tetapi terbatas pada bidang – bidang yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Bidang – bidang usaha yang vital dikelola dan di kuasai oleh negara.

Pelaksanaan Sistem Ekonomi Indonesia berdasarkan UUD 1945
Salah satu tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 adalah memajukan kesejahteraan umum, yang berarti negara hendak mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia. Cita – cita tersebut menjadi pangkal tolak dan mewarnai kehiduapan ekonomi Indonesia. Kekayaan alam dan potensi sumber daya manusia hendaknya diolah secara bersama – sama, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh rakyat. Hal ini tercermin dalam pasal 33 ayat ( 1 ) UUD 1945 yang menyatakan, “ Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.” Selanjutnya dalam penjelasan UUD 1945 menyatakan bahwa , “ Produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, dibawah pimpinan atau penilikan anggota – anggota masyarakat.
Demokrasi Ekonomi mempunyai ciri – ciri positif sebagai berikut :
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
b. Cabang – cabang produksi yang penting bagi negara yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya sebagai pokok-pokok kemakmuran rakyat dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
d. hak milik perseorangan diakui dan pemanfaatannya tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
e. Potensi inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan umum.

MASALAH POKOK EKONOMI

Pernakah kau melontarkan kata tanya apa, bagaimana, dan siapa ketika kamu menghadapi masalah? Tiga pertanyaan ini pula yang harus dijawab oleh ilmu ekonomi. selanjutnya, kita akan melihat sejauh mana system ekonomi dapat memecahkan masalah ini.
Pernakah kamu atau keluargamu menemui kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, misalnya ketikan ayahmu kehilangan pekerjaan? pada sat itu, kamu ingin membantu kedua orang tuamu, bukan? Apa yang kamu lakukan? Ayo, kita lihat kisah kawan kita, Nomi, berikut ini.
Saat ini, keluarga Nomi sedang mengalami permasalahan tersebut. kemudian ia memutuskan untuk mencari uang dengan menjual makanan disekitar rumah dan sekolahnya. selanjutnya, ia mulai menganalisis pertanyan-pertanyaan seperti ini.
1. Makanan apa yang harus ia buat sebelum berangkat sekolah? Melihat waktu yang sangat sempit, Nomi memutuskan untuk membuat gorengan seprti Ubi, Singkong, dan Pisang Goreng.
2. Bagaimana cara membuatnya? siapa saja yang akan membantunya? Ia membagi tugas untuk Ayah, Ibu dan Adik. Ayah dan Ibu bertugas membeli bahan-bahan makanan di pasar setiap malam. Nomi dan Adik bertugas di dapur untuk membuat gorengan
3. Siapa saja orang-orang yang akan mengkonsumsi gorengan itu? Nomi berharap gorengan itu dapat dikonsumsi orang-orang yang mencari serapan. untuk itu, ibu menitipkannya ke warung-warung di dekat rumah. Nomi dan Adik juga menitipkan gorengan itu ke kantin sekolah.
Kamu lihat bahwa Nomi sudah mampu menjawab ketiga pertanyaan tersebut, bukan? Jawaban yang diberikan berupa tindakan ekonomi untuk memecahkan permasalahannya. Artinya, Nomi telah mampu memecahkan masalah ekomoni keluarganya. cobalah kamu ingat kembali permasalahan kamu dan keluargamu pernah alami. apa yang kamu lakukan pada saat itu?
Masalah ekonomi modern dan masalah ekonomi klasik
1. Permasalahan Ekonomi Modern
Contoh diatas merupakan salah satu masalah ekonomi sebuah masyarakat kecil, yaitu keluarga. masyarakat umum dan negarapun harus menjawab tiga pertanyaan tersebut. Ayo, kita lihat lebih dekat tiga pertanyaan mendasar tersebut.
1. Apa dan Berapa yang Diproduksi
Masalah ini menyangkut jenis barang dan jumlah yang akan diproduksi. karena sumber daya terbatas, masyarakat harus memutuskan barang apa yang akan diproduksi : apakah kita akan memproduksi makanan, obat-obatan atau mesin-mesin industri, buku-buku atau video, TV atau mainan anak, dan seterusnya. sangat tidak mungkin untuk memproduksinya semua jenis benda pemuas kebutuhan tersebut sejumlah yang diinginkan oleh masyarakat. setelah ditentukan apa yang akan diproduksi masyarakat harus memutuskan berapa jumlah barang tersebut harus diproduksi sehingga dapat ditentukan berapa sumber daya yang harus dialokasikan untuk makanan, berapa untuk obat-obatan, berapa untuk mesin-mesin industri, dan seterusnya. jika kita ingin memproduksi lebih banyak makanan, artinya sumber daya untuk memproduksi obat-obatan akan berkurang. dan sebaliknya.
Keputusan mengenai barang apa yang harus diproduksi, harus dipertimbangkan dengan cermat. dalam pengalokasian dana pembangunan, terutama dalam memproduksi barang-barang, kita harus mengajukan alasan mengapa barang itu di produksi.
kita harus dapat menjawab mengapa pembangunan diarahkan ke sektor pertanian? mengapa bukan ke sektor industri, misalnya setelah memprioritaskan ke sektor pertanian, selanjutnya harus ditentukan apakah kita akan memproduksi bahan pangan atau bahan untuk diekspor.
Jika kita sudah diputuskan barang apa yang diproduksi, maka masalah berikutnya adalah berapa jumlah tergantung pada kondisi ekonomi dan system ekonomi Negara yang bersangkutan
2. Bagaimana Cara Memproduksinya
Masalah dalam hal ini adalah teknologi dan metode industri apa yang digunakan untuk memproduksi suatu barang; berapa jumlah tenaga kerja, jenis mesin apa, serta bahan mentah apa yang akan digunakan. produksi dengan teknologi pada karya banyak menggunakan tenaga manusia, tetapi jumlah produksinya terbatas. jika kita digunakan adalah teknologi pada modal maka yang menjadi masalah adalah dari mana akan diperoleh modalnya
Masalah kedua yang harus ditangani adalah bagaimana mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang ada agar berhasil guna dan berdaya guna. Hal ini berkaitan dengan masalah metode produksi ini adalah bagaimana melakukan proses produksi tersebut seefisien mungkin sehingga produksi dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keuntungan, baik dalam jangka pendek maupun dalan jangka yang panjang
3. Untuk Siapa Diproduksi
Permasalahan ini adalah, siapa yang memerlukan barang tersebut dan siapa saja yang menikmati hasilnya. dengan kata lain, bagaimana cara pendistribusiaanya. apakah barang-barang yang diproduksi tersebut akan didistribusikan menurut ukuran pendapatan, kekayaan, atau kelompok tertentu dari masyarakat?

2. Masalah Ekonomi Klasik
Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith. para penganut teori tersebut mengemukakan bahwa permasalahan ekonomi merupakan satu kesatuan proses yang terdiri dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi. kesejahteraan/kemakmuran masyarakat dipengaruhi oleh :
MASALAH-MASALAH YANG TERDAPAT DALAM EKONOMI
Masalah Pokok Ekonomi
1. Konsumsi
Setiap kebutuhan manusia atau masyarakat didesak oleh kebutuhan-kebutuhan atau keinginannya dalam menentukan jenis barang-barang dan jasa yang hendak digunakan atau dikonsumsi.
2. Produksi
Masalah produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan jasa) apa yang akan diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi, menggunakan tenaga kerja berapa. dalam kegiatan produksi, tidak terlepas dari cara penggunaan bahan mentah, peralatan (modal), tenaga kerja, dan teknologi yang menentukan kapasitas produksi atau kemampuan memproduksi barang dan jasa.
3. Distribusi
Masalah distribusi adalah bagaimana menyalurkan barang dan jasa dari produsen sampai ke konsumen serta saluran distribusi apa yang akan digunakan. misalnya lewat distributor, agen, atau saluran lainnya
4. Pertumbuhan
Masalah pertumbuhan ekonomi menyangkut bertambahnya pendapatan nasional, di antaranya bertambahnya pendapatan \ masyarakat. Pertumbuhan juga berkaitan erat dengan kelangsungan hidup manusia. Pokok masalahnya adalah bagaimana kehidupan ekonomi berjalan terus menerus dengan sumber daya alam yang semakin berkurang, sementara pertambahan penduduk dan kebutuhan masyarakat terus meningkat.
Masalah Ekonomi Lokal Dan Masalah Ekonomi Global

1. Masalah Ekonomi Lokal
Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang; sebagaimana telah dijelaskan pada awal bab ini bahwa masalah ekonomi yang dianalisis berdasarkan pendekatan letak geografis, menimbulkan konsep ekonomi regional (regional econimics) atau ekonomi lokal yang menyelidiki tata ruang sumber- sumber yang langka seta hubungannya dengan pengaruh terhadap lokasi berbagai macam usaha kegiatan baik ekonomi maupun social.
Ilmu ekonomi ini berguna karena dapat memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan dan manfaat dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi lokal atau dapat dikelompokkan menjadi dua permasalahan yaitu sebagai berikut:

1. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi
Masalah ini berhubungan dengan bagaimana mengatur
perekonomian dari waktu ke waktu (bulan, triwulan, semester, dan tahun). Ada tiga permasalahan yang sering muncul, yaitu:
• Inflasi berhubungan dengan masalah kestabilan harga- harga barang dan jasa.
• Pengangguran atau kesempatan kerja.
• Ketidakstabilan neraca pembayaran suatu Negara.

2. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi yaitu bagaimana mengendalikan perekonomian supaya terjadi keseimbangan antara pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Masalah jangka panjang juga mengatur untuk dapat menghindari masaJah ekonomi tersebut dalam waktu yang lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, dua puluh tahun, dan seterusnya)
Masalah ekonomi jangka pendek, misalnya inflasi atau kenaikan tingkat harga umum secara terus menerus, sebagai akibat keadaan jumlah uang yang beredar lebih banyak dibandingkan dengan mengatur jumlah barang, dapat diatasi dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Mengurangi jumlah uang yang beredar dapat dilakukan dengan menaikkan tingkat suku bunga bank, dengan harapan orang yang meminjam berkurang dan yang menabung meningkat, sehingga jumlah uang yang beredar berkurang. Disamping itu, juga dapat ditempuh dengan cara pemerintah menjual surat- surat berharga, misalnya setifikat Bank Indonesia, kepada masyarakat dengan harapan uang yang beredar di masyarakat dapat di tarik oleh bank.
Untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Kebijakan uang ketat (tight money policy)

• Politik diskonto yaitu menaikkan dan menurunkan tingkat bunga.
• Pasar terbuka adalah kebijaksanaan pemerintah melalui bank sentral untuk menjual surat- surat berharga berupa SB I
• Meningkatkan kas rasio yaitu perbandingan antara modal dengan dana pinjaman.
• Kredit selektif yaitu kebijaksanaan bank sentral untuk memperketat pemberian kredit.
2. Kebijaksanaan fisikal yaitu menentukan tariff pajak yang tingi dengan harapan pajak yang ditarik pemerintah banyak, sehingga uang yang beredar sedikit. Dapat pula dengan anggaran surplus yaitu penerimaan pemerintah lebih banyak dibandingkan pengeluarannya
3. Kebijaksanaan bidang produksi yaitu dengan cara mempertinggi jumlah produksi, membeli subsidi kepada produse, sehingga produksi lebih produktif untuk menghasilkan jumlah produksi lebih banyak. Pemerintah dapat pula mendorong pengusaha untuk menanamkan modalnya (invenstasi) baru.
4. Kebijaksanaan perdagangan interaksional yaitu dengan cara menurunkan biaya impor, dengan harapan barang dan jasa yang beredar di masyarakat dalam negeri melimpah.
5. Kebijaksanaan bidang harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam menetapkan harg maksimum bagi barang dan jasa.
Ketidakstabilan neraca pembayaran atau difisit surplus neraca pembayaran merupakan masalah ekonomi suatu Negara. Pengertian neraca pembayaran adalah catatan transaksi- transaksi internas/onaJ<>
Defisit neraca pembayaran tidak berarti buruk dalam jangka pendek sebab, hal ini merupakan kondisi aliran modal ke luar lebih banyak dibandingkan modal yang masuk. Masalah ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan penerimaan ekspor yang lebih besar dibandingkan kewajiban membayar impor, akan tetapi dalam jangka panjang merupakan masalah. Begitu pula sebaliknya, apabila neraca pembayaran surplus berkepanjangan tidak baik, neraca pembayaran akan baik apabiia dibeianjakan. Devisa yang terakumulasi hanya akan mendorong tingkat harga umum naik.
2. Masalah Ekonomi Global
Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar kata global atau globalisasi. Secara sederhana, kata globalisasi mengandung pengertian menyatunya negara- negara di dunia menjadi negara yang sangat besar. Globalisasi terjadi akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi dan sarana transportasi, sehingga batas- batas negar menjadi kurang berarti secara ekonomi.
Pengaruh globalisasi dapat kalian rasakan dari segi budaya musik yang didengarkan remaja Singapura, Jepang. Amerika, bahakan negara-negar di Afrika. Begitu pula jenis mode pakaian, dan makanan yang hampir sama di berbagai negara. Masalah ini dialami pula di bidang ekonomi, yang dikenal dengan globalisasi ekonomi; mengandung pengertian semakin menyatunya kegiatan ekonomi antara negara di dunia. Berbagai contoh dapat kalian lihat terciptanya globalisasi ekonomi. diantaranya sebagai berikut.
1. Bidang Produksi
Dewasa ini kalian akan sering mengalami kesulitan dalam menentukan dimana produk tersebut dibuat. Misalnya untuk produk pakaian yang dibuat di Perancis, kapasnya dari Cina, kainnya dibuat di Indonesia, kancingnya dari Itali, benangnya dari Amerika, dirancang dan dibuat di Perancis. Dengan keadaan seperti itu, dapatkah produk tersebut buatan Perancis?
Masalah serupa dapat kalian temukan pada industri- industri mobil, elektronik, computer, pesawat terbang, dan sebagainya. Hal itu terjadi karena sangat jarang suatu negara yang dapat memproduksi suatu barang dari hulu sampai hilir. Di samping itu, penggunaan bahan dari negara lain juga dilakukan dengan alas an efisiensi; apabila salah satu bahan diproduksi sendiri biayanya terlalu mahal.

2. Bidang Tenaga Kerja
Mungkin kalian sering mendengar bahwa di Jakarta banyak terdapat orang asing bekerja pada suatu kantor atau banyak tenaga i kerja kita yang bekerja di luar negeri. Hal ini dapat saja terjadi, dan sekarang menjadi wajar, karena siapa pun apabial ada kesempatan dan memenuhi syarat maka ia dapat bekerja dimana pun. Misalnya sebuah perusahaan di Indonesia memperkerjakan orang Philipina karena kemampuannya berbahasa Inggris, atau memperkerjakan orang Jepang karena etos kerjanya yang tinggi.

3. Bidang modal
Globalisasi ekonomi memudahkan pengusaha mendapatkan modal untuk memperluas perusahaanny. Misalnya perusahaan tambak ikan di Indonesia memerlukan modal untuk memperluas tambaknya, dapat saja meminjam modal dari Hongkong, karena tingkat bunga di Indonesia dianggap terlalu mahal.
Masalah ekonomi global semakin kompleks seiring dengan dorongan perdagangan bebas. Negara berkembangan semakin ketinggalan dalam banyak hal; misalnya masuknya barang- barang negara maju mudah (tanpa proteksi), akan menimbulkan ketergantungan, kualitas sumber daya manusia yang ketinggalan, produk- produk dalam negeri yang tidak laku karena kualitas, dan harga produk luar yang lebih baik.
Bagaimana akibat dari masalah ekonomi global dan perdagangan bebas itu terhadap masalah ekonomi nasional? Jawabannyaa dapat beraneka ragam. Salah satunya adalah pereknomonian nasional kalah dalam bersaing. Oleh karena itu, agar tidak ketinggalan, harus memenangkan persaingan. Ada tiga cara untuk memenangkan persaingan yaitu:
1. Meningkatkan eftsiensi yaitu dengan cara mclakukan peghematan di segala bidangdan sector kegiatan ekonomi; misalnya menghilangkan biaya yang tidak perlu (efisiensi ekonomis), dan pengalokasian sumber daya yang terbaik (efisiensi teknis)
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu meningkatkan kemampuan. keterampilan, etos kerja yang tinggi, ulet. dan tidak mudah menyerah. Berbagai cara dapat dilakukan. seperti melalui pendidikan. pemagangan, latihan kerja. dan lain- lain.
3. Mengadakan progam penelitian dan pengembangan (research and development) atau litbang. dengan tujuan untuk: perbaikan, penyesuaian ide- ide. serta pengembangan yang berakhir dengan suatu produk yan lebih bermanfaat. Penelitian dan pengembangan berkaitan erat dengan penemuan (invention) yang mencakup
Penemuan metode- metode baru, teknik- teknik produksi baru, dan produk- produk baru, serta pembahanian (innovation) yaitu membawa penemuan baru ke masyarakat (pasar).
Perekonomian yang efisien akan mampu memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dana harga yang murah, sedangkan sumberdaya yang berkualitas dan penelitian yang baik akan memungkinkan perekonomian untuk menghasilkan produk- produk yang berkualitas dan kemungkinan lebih murah.

PENGERTIAN ILMU EKONOMI DAN METODOLOGINYA

Dalam hal ini Profesor Paul Anthony Samuelson, seorang ahli ekonomi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), telah mengumpulkan sekurang-kurangnya enam buah definisi dari berbagai ahli lain. Keenam definisi itu masing-masing adalah sebagai berikut.


1. Ilmu ekonomi, atau ekonomi politik (politicale conomy) adalah suatu studi tentang kegiatan-kegiatan yang dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup atau melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antar manusia.
2. Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan yang tepat untuk memanfaatkan sumber - sumber produktif (tanah, tenaga kerja, barang-barang modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yang langka dan terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagai bagai barang (misalnya gandum daging, mantel, perahu layar, konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta mendistribusikan (membagikannya kepada pelbagai anggota masyarakat untuk mereka pakai/konsumsi.
3. Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka sehari hari, untuk mendapat dan menikmati kehidupan.
4. Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana manusia bertingkah pekerti untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan konsumsi dan produksinya.
5. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang kekayaan.
6. Ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang cara-cara memperbaiki masyarakat.

Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia dalam menenuhi kebutuhannya.Suatu ilmu yg mempelajari tingkah laku manusia dalam menggunakan & memanfaatkan sumber alam yang ada (yang relatif terbatas) untuk memenuhi kebutuhannya
Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga."
Ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Ilmu yang mempelajari ekonomi disebut sebagai ilmu ekonomi.
(pengertian-ekonomi.html)

Dari Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia.

Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani ????? (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan ????? (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi.
Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas.
Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.

Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi? ” The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.


Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Kata "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Adapun tiga masalah pokok dalam perekonomian, yaitu
1. Jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi?
2. Bagaimana menghasilkan barang dan jasa tersebut?
3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan?
Ekonomi positif adalah pendekatan ekonomi yang mempelajari berbagai pelaku dan proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif untuk mengyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi. Ekonomi positif di bagi menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.
Sedangkan ekonomi normatif adalah pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan pertimbangan subjektif.
Berkaitan dengan sistem ekonomi, ada tiga bentuk sistem ekonomi yang dikenal di dunia ini, yaitu:
1. Sistem ekonomi pasar (Laissez-Faire Economy), merupakan sistem ekonomi yang berbasis pada kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai kegiatan ekonomi, seperti konsumsi dan produksi. Perekonomian akan menentukan titik keseimbangan dengan mengandalkan kemampuan pada sistem harga, yaitu tarik menarik antara permintaan dan penawaran. Keseimbangan harga serta jumlah barang dan jasa dalam perekonomian dibimbing oleh sesuatu yang tidak kelihatan (invisible hand).
2. Sistem ekonomi terpusat (sistem ekonomi sosialis) atau disebut Command Economy, yaitu sistem ekonomi dimana pemerintah membuat semua kebijakan menyangkut produksi, distribusi, dan konsumsi. Dengan kata lain, dalam sistem ekonomi sosial yang murni, pemerintah mengatur semua aspek kegiatan ekonomi.
3. Sistem ekonomi campuran yaitu gabungan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat. Dalam sistem ekonomi campuran, kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan kegiatan ekonomi masih diakui, tetapi pemerintah ikut campur dalam perekonomian sebagai stabilisator ekonomi dengan memberlakukan berbagai kebijakan fiskal dan moneter.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisble hand, informatic economy, daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah "pembuatan keputusan" dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.
Sejarah perkembangan ilmu ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling "bertarung" dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen dkk dan kemudian oleh peraih nobel Douglass C. North.
Metodologi Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.
Empat aspek yang erat hubungannya dengan metodologi dalam analisis ekonomi.
Aspek-aspek tersebut adalah:
1. Masalah pokok ekonomi yang di hadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan. Berdasarkan uraian mengenai masalah ekonomi pokok tersebut akan dirumuskan definisi ilmu ekonomi.
2. Jenis-jenis analisis ekonomi.
3. Ciri-ciri utama suatu teori ekonomi dan kegunaan teori ekonomi.
4. Bentuk-bentuk alat analisis yang digunakan pakar ekonomi dalam menerangkan teori ekonomi dan menganalisis berbagai peristiwa yang terjadi dalam perekonomian.
5. Masalah Ekonomi dan Kebutuhan untuk Membuat Pilihan
Dalam kehidupan sehari-hari setiap individu, perusahaan-perusahaan dan masyarakat secara keseluruhannya akan selalu menghadapi persoalan-persoalan yang bersifat ekonomi…”Apakah yang diartikan dengan kegiatan ekonomi?”Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai kegiatan seseorang atau suatu perusahaan ataupun suatu masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi (menggunakan) barang dan jasa tersebut.
Masalah Pokok Perekonomian: Kekurangan dan Masalah kelangkaan
Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara (i) kebutuhan masyarakat (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.
Faktor-faktor produksi yang dapat digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut adalah relatif terbatas. Oleh karenanya masyarakat tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang yang mereka butuhkan atau inginkan. Mereka perlu membuat dan menentukan pilihan.
Kebutuhan Masyarakat
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan masyarakat adalah keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Sebagian barang dan jasa ini diimport dari luar negeri. Tetapi kebanyakan diproduksikan di dalam negeri. Keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan kepada dua bentuk:
• Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli.
• Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.
Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif. Jenis-jenis Barang:
1. Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil dan emas).
2. Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu suar).
Faktor-faktor produksi
Yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi adalah benda-benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa.
Faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan kepada empat jenis, yaitu:
1. Tanah dan sumber alam, faktor produsi ini disediakan oleh alam. Faktor produksi ini meliputi tanah, barang tambang, hasil hutan dan sumber alam yang dapat dijadikan modal seperti air yang dibendung untuk irigasi atau untuk pembangkit tenaga listrik.
2. Tenaga kerja, faktor produksi ini bukan saja jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi keahlian dan keterampilan. Dari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu: tenaga kerja kasar, tenaga kerja terampil dan tenaga kerja terdidik.
3. Modal, faktor produksi ini merupakan benda yang diciptakan oleh manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang dibutuhkan.
4. Keahlian keusahawanan, faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan pengusaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Kealian keusahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi ketiga sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat.
Sifat-sifat Teori Ekonomi
Sifat-sifat umum dari teori-teori di dalam ilmu ekonomi. Setiap teori mempunyai 4 unsur penting berikut:
• Definisi-definisi yang menjelaskandengan sebaik-baiknya variabel-variabel yang sifat-sifat hubungannya akan diterangkan dalam teori tersebut.
• Sejumlah asumsi-asumsi atau pemisalan-pemisalan mengenai keadaan yang harus wujud supaya teori itu berlaku dengan baik.
• Satu atau beberapa hipotesis mengenai sifat-sifat hubungan di antara berbagai variabel yang dibicarakan.
• Satu atau beberapa ramalan mengenai keadaan-keadaan yang akan berlaku.
Alat-alat Analisis dalam Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan teori-teorinya dan untuk menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan kurva adalah alat analisis yang utama dalam teori ekonomi. Dalam teori yang lebih mendalam, matematika dan persamaan matematika memegang peranan yang sangat penting. Di samping itu statistik adalah alat analisis untuk mengumpulkan fakta dan menguji kebenaran teori ekonomi.
Peranan Ahli Ekonomi dalam Kebijakan Ekonomi
Tugas dari ahli-ahli ekonomi adalah memikirkan cara-cara dengan menggunakan teori-teori ekonomi sebagai landasan untuk menghindari pertentangan yang mungkin timbul dalam mencapai berbagai tujuan tersebut secara serentak. Di dalam memikirkan cara-cara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi dan mewujudkan tujuan-tujuan ekonomi yang yang ditentukan, analisis yang dibuat haruslah meliputi persoalan-persoalan berikut:
• Tujuan-tujuan dari kebijakan yang dijalankan
• Cara-cara yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
• Jenis pengorbanan yang harus dibuat untuk mencapai tujuan tersebut.
• Akibat buruk yang mungkin berlaku apabila suatu langkah atau kebijakan ekonomi dilaksanakan.
• Menjajaki langkah alternatif lain yang lebih baik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Pembagian Ilmu Ekonomi
(Alferd W. Stonier dan Douglas C. Hague)
Descriptive Economics (ilmu ekonomi deskriptif). Di sini dikumpulkan semua kenyataan yang penting tentang pokok pembicaraan (topik) yang tertentu, misalnya: sistem pertanian di Bali, atau industri katun di India. Economic Theory (ilmu ekonomi teori atau teori ekonomi atau analisise konomi). Di sini kita memberikan penjelasan yang disederhanakan tentang caranya suatu sistem ekonomi bekerja dan ciri-ciri yang penting dari sistem seperti itu. Applied Economics (ilmu ekonomi terapan). Di sini kita mencoba mempergunakan rangka dasar umum dan analisis yang diberikan oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif.