Jumat, 28 Oktober 2011

Alat Musik Khas Jawa Barat

Lagi-lagi suara merdu dari bambu ini membuat semakin tidak ingin meninggalkan kota kuda “KUNINGAN”
Calung yang hidup dan dikenal masyarakat sekarang merupakan prototipe dari angklung yang cara menabuhnya berbeda dengan angklung. Cara menabuh calung yaitu dengan memukul-mukul batang (wilahan) dari ruas-ruas atau tabung bambu yang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da mi na ti la da). Ada dua bentuk calung Sunda, yaitu calung rantay dan calung Jinjing waditra. Calung jinjing terbuat dari bahan bambu hitam (awi hideung). Seperangkat calung jinjing yang digunakan dalam pertunjukan biasanya bertangga nada Salendro ( bertangga nada Pelog ) serta Madenda ( nyorog ). Sementara, wadrita calung jinjing merupakan perkembangan dari bentuk calung Rantai/ calung Gambang. Calung dalam bentuk ini sudah merupakan seni pertunjukan yang bersifat hiburan. Dalam perkembangannya, saat ini calung lebih mengarah pada kepada calung dangdut (caldut) lagu maupun musiknya ditambah drum, gitar, keybord dan memakai tata lampu untuk pertunjukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar