Jumat, 28 Oktober 2011
Buah Tangan Dari Kota Kuda
Ciri khas tape Kuningan ialah dibungkus daun jambu air, biasanya banyak dijual dalam wadah ember hitam bertuliskan Tape Ketan Asli Cibeureum, ada juga yang dijual dalam bentuk kemasan kecil kotak plastik. Rasanya manis. Pulang dari suatu daerah tanpa membawa oleh-oleh ibarat memanjat pohon tanpa memetik buahnya. Tak heran, banyak orang mencari jajanan khas ataupun cinderamata ketika pergi ke suatu daerah untuk dibawa sebagai oleh-oleh. Termasuk di daerah Kuningan, Jawa Barat. Jajanan khas di kota yang disebut sebagai kota kuda ini salah satunya bisa ditemukan di Jln. Siliwangi, di sekitar bundaran Cijoho.
Di kawasan jalan tersebut, kita bisa menemukan berbagai makanan khas Kota Kuningan yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh. Di antaranya adalah peuyeum ketan, ketempling, dan leupeut. Selain itu, kita juga bisa menemukan minuman khas, yaitu jeniper.
Peuyeum atau tape ketan berbeda dengan peuyeum singkong yang biasa ditemukan di daerah Bandung dan sekitarnya. Selain bahan bakunya berbeda, peuyeum ketan juga dikemas dalam bentuk yang unik, yakni dibungkus dengan daun jambu sehingga menimbulkan aroma yang segar. Sebelum siap disantap, peueyum ketan difermentasikan selama tiga hari di dalam sebuah ember. Ember tersebut nantinya digunakan sebagai kemasan. Satu ember berisi sekitar 100 buah peuyeum dan dihargai Rp 40.000-Rp 50.000. Makanan ini cocok untuk hidangan pencuci mulut.
Makanan tersebut rasanya kurang lengkap tanpa minuman. Di kota Prabu Siliwangi ini, kita juga bisa menemukan minuman khas, yaitu jeniper. Namanya terdengar seperti nama artis beken. Namun, jeniper sebenarnya merupakan kependekan dari jeruk nipis peras. Minuman ini memang terbuat dari sari buah jeruk nipis yang dibuat dalam bentuk sirup dan berkhasiat sebagai penambah stamina. Satu botol jeniper berisi 200-250 ml dan berharga Rp 3.000-Rp 5.000. Minuman ini siap membasahi kerongkongan dan membuat Anda lebih bersemangat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar